Naskah Drama Malin The End Scene
::ALLO_IT:: Naskah Drama Malin The End Scene
Naskah Drama Malin The End Scene....Kalai ini admin akan posting tentang Naskah Drama Malin The End Scene, d mana Naskah Drama Malin The End Scene ini sangat pantas di tampilkan di depan khalayak, karena Naskah Drama Malin The End Scene ini mudah untuk di perankan dan mudah di pahami alurnya.Naskah Drama Malin The End Scene banyak makna yang kita dapat di dalamnya dan Naskah Drama Malin The End Scene ini mempunyai banyak sumber inspirasi di dalamnya. Semoga Naskah Drama Malin The End Scene di simak dengan baik oleh pembaca dan Naskah Drama Malin The End Scene bermanfaat bagi si pembaca. silahkan jika si pembaca ingin membaca sedikit mengenai Naskah Drama Malin The End Scene di bawah ini.
Di lautan. Ombak berdeburan dan langit berkilatan. Kapal membatu dan angin gemetaran.
Sekelompok orang bernyanyi layaknya nelayan.
PENYANYI : Cerita membuka luka di balik luka
Pedas dan pedih tiada terasa
Air mata hanyalah hiasan
Hati dan pikiran jadi redam
Jika amarah jadi udara
Mulut menyembur tiada terarah
Tangan menusuk sampai berdarah
Setan dan nafsu menjadi kendara
Badai menggeram, suara MALIN tertawa lantang.
MALIN : Tidak. Aku tidak punya bunda seperti kau!
BUNDA : Malin, dosa apa setan apa. Kau tak kenal bunda sebanyak bumi.
tumbuh dari hembus nafasku. Wajahmu terpahat dari belai kasihku. Darahmu
mengalirkan air susuku. Sudahlah. Jika kau bukan anakku, kembalilah ke
kapalmu. Jika engkau benar anakku, kembalikan air susuku. Kembalikan.
Jika kau tak mampu, jadilah saja kau batu! Batulah engkau, batulah engkau!
MALIN : Bunda, benarkah engkau itu Bunda?
DALANG : Duh, Bunda si Malin Kundang
Telinga terbakar, hati berdarah
Mulut mengutuk anak tersayang
Langit keramat tersentak dan jadilah...
PENYANYI : Halilintar mencambuk lautan, maka kutukan jadilah perwujudan.
BUNDA tertawa kesurupan
DALANG : Tapi sekejap kemudian sadarlah BUNDA.
MALIN telah lenyap dari pandangan.
Tinggal sebongkah batu kesepian.
Air mata jadi rinai hujan.
PENYANYI : Tiga belas burung camar berputaran
Dengan paruh teriakan bersahutan
Kini udara menjadi mantra kutukan
Terpendam dari senja kesedihan
BUNDA : Malin! Malin! Malin! Di manakah engkau, Anakku? Malin, apakah engkau
mendengarku? Malin, jawablah. Sembunyi di mana, diam di mana, Anakku?
Jawablah. Aku yakin, kau mendengarku. Tidak bisa tidak, kau pasti
mendengar aku. Dengarlah. Peluklah Bunda kau sekarang. Katakan kau
merindukan aku. Ayo lakukan. Kalau tidak, buat apa aku hidup. Aku
menjaga nafasku untuk mencium kening kau. Kalau Bunda tak kau jawab,
sia-sialah kuhirup nafasku sendiri. Dan baju sang maut akan lebih layak
kukenakan. Upacara kematian di depan mata anaknya sendiri yang tak tahu
diri. Kau lihat, Malin. Tongkat ini masih cukup tajam untuk menusuk
jantung renta ini. Kau kuhitung sampai sembilan untuk datang kepadaku.
Jika Anda inging Mendownload Naskah Drama Balada Sumarah Klik Link Di Bawah Ini
0 Response to "Naskah Drama Malin The End Scene"
Posting Komentar