
● Hasil Studi
Kelayakan Usaha yang membahas tentang potensi pasar targeting dan segmenting
● Kebutuhan
investasi atu modal
● Biaya operasional
● Neraca awal yang
berisi estimasi pendapatan,margin, biaya ops dan keuntungan
● Strategi bisnis
CONTOH PROPOSAL
USAHA SEMBAKO BAGI Anda yang ingin membuka suatu usaha namun memiliki kendala
modal maka sebaiknya membuat proposal usaha untuk ditawarkan kepada investor
atau penyandang modal, pihak bank dan lembaga keuangan. Keuntungan yang
diperoleh jika Anda mampu menyusun proposal adalah:
a. Investor atau bank dapat memahami dengan baik usulan usaha yang
ditawarkan.
b. Investor atau bank dapat
memberikan penyertaan modal atau pinjaman yang diperlukan.
c. Memperoleh kesempatan mengembangkan usaha ke skala yang lebih
besar.
d. Mendapatkan calon relasi usaha yang lebih luas.
Berikut adalah
susunan dari suatu proposal usaha pada umumnya:
1. Judul Proposal Usaha
2. Ringkasan Proposal Usaha
Pada dasarnya
merupakan ringkasan gambaran proposal usaha. Biasanya investor atau bahkan
pihak bank sebelum membaca secara lengkap mengenai proposal usaha yang
ditawarkan, pertama ingin mengetahui lebih dahulu dengan cepat mengenai prospek
usaha. Jika mereka tertarik, maka akan membaca secara lengkap proposal usaha
yang kita ajukan. Namun bila tidak tertarik, pada umumnya calon investor atau
bank kemungkinan besar akan menolak usulan usaha tersebut
3. Analisis Permintaan-Penawaran dan Persaingan Usaha.
Kelangsungan suatu
kegiatan usaha bergantung kepada adanya kebutuhan ataupermintaan atas barang
dan jasa. Untuk mengetahui kebutuhan konsumen ataupermintaan, diperlukan survei
atau observasi (pengamatan). Survey dimaksudkanuntuk mengumpulkan data dan
informasi di lapangan yang berhubungan dengan bidang usaha yang akan
dijalankan, sehingga ditemukan hal-hal yang memungkinkan tumbuh berkembangnya
kegiatan ekonomi baru. Berikut contoh pengumpulan data untuk membuka suatu
jenis usaha di suatu lingkungan perumahan tertentu.
Misalkan kita ingin
membuka toko barang kebutuhan sehari-hari maka sebaiknya dilakukan pengumpulan
data untuk dilakukan perhitungan-perhitungan sebagai berikut :
- Jumlah KK 500
- Pendapat
rata-rata/per bulan per KK Rp 1.000.000,00
- Prosentase biaya
hidup dibandingkan pendapatan adalah 80 % atau Rp 800.000,00
- Rata-rata biaya
hidup utama (beras, lauk-pauk, sandang dll) adalah 60 % dari total biaya hidup
0.6 x Rp 800.000,00
= Rp 480.000,00
- Pendapatan yang
dibelanjakan di lingkungan sendiri adalah 25% dari biaya hidup utama atau 25% x
Rp 480.000,00
= Rp 120.000,00 Data itu menghasilkan
kemungkinan belanja di lingkungan sendiri, misalnya 40% kepada pedagang
keliling (lauk pauk) dan sisanya 60% ke toko
kebutuhan hidup sehari-hari atau sebesar 0,6 x Rp 120.000,00
= Rp 72.000,00 karena itu, potensi permintaan
kebutuhan hidup utama sehari-hari yang dapat dipenuhi melalui
belanja toko adalah Rp 72.000,00. Per KK per
bulan.
- Selain itu perlu pula pengamatan atas kedua
toko yang ada di kawasan tersebut dengan mengetahui besarnya nilai
dagangan kemampuan jual serta karakter
pembeli (misalnya barang yang laku dan yang kurang laku). Jika hasilnya
menunjukkan hanya sebagian kecil potensi
permintaan yang telah digarap atau kita yakin bahwa kita dapat
bersaing dengan toko yang sudah ada, maka masih
terdapat peluang membuka usaha baru yang menjual
kebutuhan hidup sehari-hari.
4. Aspek Produksi
Apabila dalam usulan usaha terdapat kegiatan
memproduksi suatu jenis barang maka dalam proposal tersebut sebaiknya dijelaskan
mengenai teknologi yangditerapkan, mesin dan peralatan serta spesifikasi harga.
Juga sebaiknya dijelaskan proses produksi secara singkat, bagan dan arus
produksi, kapasitas produksi yang direncanakan, rencana produksi dan karyawan
yang dibutuhkan.
Penting juga
dijelaskan mengenai bahan baku dan bahan pembantu untuk memproduksi barang tersebut. Penjelasan tersebut dapat mengacu
kepada
a. Sumber dan ketersediaan bahan baku dan bahan penolong.
b. Mudah tidaknya pengadaan bahan baku dan bahan pembantu.
c. Volume bahan baku dan bahan penolong yang diperlukan sesuai dengan
rencanaproduksi.
d. Sistem pembelian bahan baku apakah tunai atau kredit.
Hal yang perlu
diterangkan, adalah lokasi usaha, bisa dengan cara membuat gambar peta lokasi
usaha secara kasar, termasuk status kepemilikannya.
5. Rencana Pemasaran
Apabila ingin membuat rencana pemasaran maka
hal terpenting yang harus dijelaskan minimal mencakup 4 aspek meliputi produk
yang akan dibuat ataudijual, harga berapa produk tersebut akan dijual, promosi
yang akan dilakukan
dan di mana serta
ke mana produk tersebut akan dipasarkan atau sering disebut dengan istilah
saluran distribusi. Rencana pemasaran dalam jargon pemasaran dikenal sebagai
Marketing Mix (Bauran Pemasaran) yang terdiri dari 4 P :Product, Price, Promotion dan Place.
6. Rencana Keuangan Proyeksi atau rencana keuangan
Umumnya dibuat dalam jangka waktu 5 tahun
dengan periode tahunan atau minimal setahun dengan periode bulanan. Jadi
misalkan proyeksi keuangan 5 tahun maka sebaiknya dibuat proyeksi keuangan
tahun ke 1sampai dengan tahun ke 5. Apabila proyeksi keuangan cuma setahun maka
dibuat proyeksi bulanan yaitu dari bulan Januari sampai Desember.
Rencana atau
proyeksi keuangan minimal terdiri dari :
- Proyeksi laba rugi
- Proyeksi neraca
- Proyeksi arus kas (sumber dan penggunaan dana)
Dalam membuat
rencana atau proyeksi keuangan maka yang perlu diperhatikan adalah membuat
asumsi-asumsi yang bersifat realistik sebagai dasar pembuatan proyeksi atau
rencana keuangan. Didasarkan atas asumsi-asumsi yang realitik dan wajar maka
proposal usaha dapat memberikan gambaran kepada calon investor tentang
kemungkinan laba dan risiko yang mungkin terjadi apabila asumsi penjulan dan
asumsi biaya tidak tercapai.
Asumsi-asumsi yang
penting untuk dilakukan adalah :
I. Asumsi produksi
a. Jam dan hari produksi (per hari, per minggu, per bulan,
dan per tahun)
b. Kapasitas produksi (per jam, per minggu, per bulan
dan per tahun)
c. Berapa produksi barang yang dihasilkan (harian, mingguan, bulanan,
tahunan)
II. Asumsi Penjualan
a. Hari penjualan (dalam seminggu, dalam sebulan dan dalam
setahun)
b. Harga jual barang atau jasa (per unit, per lusin, per boks
dan lain-lain)
c. Penjualan pada saat awal periode
penjualan (minggu
pertama, bulan pertama, tahun pertama)
d. Pertumbuhan penjualan dalam periode
tertentu
(mingguan, bulanan, tahunan)
III. Asumsi Biaya
a. Biaya produksi langsung
b. Biaya bahan baku
c. Biaya bahan penolong
d. Biaya tenaga kerja
e. Biaya administrasi
f. Biaya penjualan
g. Biaya bunga
pinjaman
h. Biaya lain-lain
Berdasarkan rencana
atau proyeksi keuangan yang dibuat berdasarkan asumsi-asumsi yang realitis
tersebut maka sebagai kesimpulannya dapat dihitung dan disajikan beberapa
evaluasi keuangan. Evaluasi keuangan dapat menggunakan beberapa parameter
finansial dasar yang umum dioakai dalam menentukan layak tidaknya suatu proyek
usaha untuk dijalankan atau tingkat profitabilitas suatu usaha.
Parameter-parameter tersebut adalah
a).
Net present value (NPV),
b).
Internal rate of return (IRR),
c).
Return on investment (ROI), dan
d).
Payback period (PP).
7. Lampiran
Informasi tambahan
lain yang mendukung dan penting, dapat disertakan dalam lampiran proposal usaha
seperti :
a. Struktur Organisasi dan manajemen.
b. Jaminan,
khususnya bila kita ingin meminjam dari bank tentunya diperlukan jaminan,
sehingga apabila
kita memiliki asset yang dapat dijaminkan
maka dapat dicantumkan wujud jaminannya seperti tanah
dan bangunan, mesin serta jaminan lain.
c. Gambar-gambar atau foto-foto pendukung.
d. Fotokopi dokumen-dokumen resmi
perusahaan seperti: SIUP, TDP, NPWP, Akta Pendirian.
e. Hal lain yang perlu ditambahkan
0 Response to "CARA MEMBUAT PROPOSAL USAHA"
Posting Komentar