A. LATAR BELAKANG
Konsep “pemberdayaan” merupakan jargon yang sering digunakan oleh orang atau kelompok tertentu yang memiliki kepedulian sosial terhadap masyarakat yang tak memiliki potensi apapun. Secara implisit telah terjadi gap atau perbedaan yang menonjol antara kelompok masyarakat yang tak berdaya dan yang memiliki faktor-faktor produksi. Hal ini membuktikan bahwa dalam kondisi riil terjadi perbedaan antara yang belum berdaya dan yang sudah berdaya.
Situasi dan kondisi ketakberdayaan masyarakat dapat diidentifikasi melalui keterbatasan akses, minimnya kemampuan sumber daya dan terbatasnya modal atau capital. Pelbagai masalah atau problematika yang dihadapi oleh masyarakat yang tak berdaya di berbagai aspek; baik ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan serta sederetan lainnya, mengundang multi pihak baik pemerintah sebagai pelayan, maupun organisasi masyarakat sipil (OMS) serta kelompok lainnya untuk berpikir tetang situasi yang dihadapi.
Memberdayakan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat (manusia); terutama pada lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang ini tidak mampu melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata lain memberdayakan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat. Dalam kerangka pemikiran itu upaya memberdayakan masyarakat haruslah pertama-tama dimulai dengan menciptakan suasana atau iklim yang kondusif agar memungkinkan berkembangnya potensi yang dimiliki masyarakat.[1]
Berbagai lintas organisasi atau kelompok-kelompok pro perubahan hangat mendiskusikan isu tentang pemberdayaan terhadap masyarakat yang akan bermuara pada kemandirian masyarakat. Pada hakekatnya mereka memiliki niat baik yakni mengubah wajah hidup masyarakat yang selalu dililit oleh kompleksnya persoalan hidup mereka. Untuk merealisasikannya, sudah barang tentu perlu memikirkan strategi-strategi ataupun indikator-indikator tertentu. Keterlibatan multi pihak akan lebih terjaminnya efektifitas dan efisiensi dalam mengaplikasikan terobosan-terobosan baru. Tetapi mesti dingat bahwa, tidak boleh menempatkan atau memposisikan masyarakat yang menjadi sasaran pemberdayaan sebagai komponen yang harus diatur, disuap bahkan mengeksploitasi seluruh potensi-potensi yang ada. Dengan demikian yang dibutuhkan adalah spirit untuk memberikan dorongan atau motivasi kepada mereka hingga kelak nanti mereka mampu mengenal identitas mereka sebenarnya. Finalisasi dari upaya pemberdayaan adalah mewujudkan kemandirian masyarakat.
Ini nich Updatean tebaru dlam weblog saya, jika saudara ingin membuat proposal banyak ko dalam weblog saya contoh2nya tinggal di unggah dan di editing saja saudara, lihat aja dalam web blog di linknya
untuk mengunggah file proposal di atas klik aja link di atas ini...!!!
0 Response to "CONTOH PROPOSAL PENELITIAN"
Posting Komentar